skip to main | skip to sidebar

mujarobat

Sarana untuk berdo'a kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • Primbon
  • Menu Dapur
  • Lentera Hurip
  • Nahwu
Dilarang Komen Perjudian Dan Pornografi,Kami Hapus

Pepeling

>

Monday, June 22, 2015

Panduan Tata Cara Shalat Witir, Bacaan Doa Dan Niatnya

Posted by ABDULLAH at 12:32 PM Labels: Do'a dan Niat
Shalat Witir adalah sahalat sunnah yang dilaksanakan antara waktu insya’ hingga waktu shalat shubuh. Witir berasal kata (وِتْرٌ ) berarti‘Ganjil’ atau tidak genap, karena itu sholat witir harus dilakukan dengan jumlah raka’at ganjil yaitu mulai dari 1 raka’at, 3, 5, 7, 9 sampai 11 raka’at dalam 1 malam
Sholat ini selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya dan memiliki kedudukan sebagai shalat sunnah muakkadah. Cara pelaksanaannya tidak dianjurkan dilaksanakan secara berjema’ah kecuali witir pada pertengahan ramadhan yang dilakukan stelah sholat tarawih.
Sesuai anjuran nabi sebaiknya witir dilakukan setelah sholat isya’ jika khawatir tidak bisa bangun pada tengah malam, tapi jika dipastikan akan bangun malam, maka sebaiknya dilakukan setelah shalat tahajud sebagai penutup sholat malam dan merupakan waktu paling utama.
Jumlah Raka’at Dan Waktu Shalat Witir
Solat ini bisa dilakukan paling sedikit satu raka’at maksimal 11 raka’at dan hanya dilakukan 1 kali dalam satu malam. Contoh jika setelah isya’ telah melaksanakan, karena khawatir tidak bisa bangun malam, namun pada tengah malam terbangun dan melaksanakan shalat tahajud maka tidak perlu melakukannya lagi.
Hal itu berdasarkan hadits seperti yang disabdakan Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa witir hanya boleh dilakukan sekali dalam satu malam.
witir1



Jumlah 1 dalam witir adalah raka’at paling sedikit tapi lebih utama jika dikerjakan 3 – sampai 11 raka’at, caranya dengan melakukan 2 rakaat diakhiri dengan salam lalu shalat lagi satu rakaat, akhiri lagi dengan salam, jika ingin melaksanakan sebelas rakaat, berarti lakukan 2 rakaat x 5 ditambah 1 rakaat lagi, sesuai hadits nabi :witir2




Dalam haditas lain juga disebutlkan bahwa Rasulullah memisahkan 2 raka’at kemudian ditamabah 1 rakaat lagi, riwayat ibnu umarwitir3




Adapaun jumlah raka’at maksimal sebagian ulama berbeda pendapat, ada yang menyebut sebelas ada yang mengatakan 13 belas berdasarkan yang telah disampaikan ummu salamah :witir4




Namun sebagian ulama menganggap bahwa ummu Salamah menghitung dengan jumlah shalat sunnah ba’diyah (sesudah salat isya’) yang dilakukan Rasulullah SAW, sehingga jumlahnya menjadi 13 raka’at padahal Rasulullah mengerjakan witir hanya sebelas raka’at
Adapun waktu melaksanakan solat witir yang tepat setelah isya’ sampai menjelang subuh.

witir5




Tata Cara shalat witir :
Pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah pada umumnya baik sholat tahajud atau shalat dhuha yang pernah dijelaskan sebelumnya, Berikut ini langkah-langkahnya :
  1. Niat

أصلي سنة الوتر وكعتين لله تعالي

Ushallii sunnatal witri rak’ataini lillahi ta’alaa
Artinya : Saya shalat sunnah witir 2 raka’at karena Allah ta’ala
Niat diucapkan dalam hati bersmaan dengan takbiratul ihram : Allahu akbar
Bacaan niat diatas jika untuk witir 2 raka’at
sedangkan untuk witir 1 raka’at sebagai berikut :

أصلي سنة الوتر وكعة لله تعالي

Usalli sunnatal witri rak’atan lillahi ta’alaa
Artinya: Aku sholat sunnah witir 1 roka’at karena Allah Ta’ala
Jika anda shalat dengan cara berjemaah dan menjadi makmum maka dalam niat ditambah makmuman atau menjadi ma’mum
  1. Membaca Alfatihah dilanjutkan dengan membaca surat pendek dalam Alqur’an :
– Raka’at pertama Surat Al-A’la
– Raka’at ke dua surat Alkafirun
  1. Salam
  2. Berdiri lagi untuk melaksanakan shalat 1 raka’at, setelah membaca Alfatihah dilanjutkan membaca surat : Al-ikhlash, surat Alfalaq dan surat Annas
  3. Lalu akhiri dengan salam
Doa Witir
Setelah selesaikan shalat anda bisa berdoa seperti pernah dilakukan Rasulullah seperti disampaikan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rosulullah membaca doa’a berikut ini pada aksir witirnya

doa-witir


Terkait doa ini banyak ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa doa tersebut di baca saat membaca doa qunut ada yang mengatakan pada saat tasyahud pada raka’at sebelum salam. Ada yang mengatakan dibaca setelah melaksanakan shalat witir. Namun bagi yang belum hafal bisa membaca doa dengan bahasa yang telah dihafal atau bisa menggunakan bahasa sehari-hari.

Cek di http://www.tuliat.com/panduan-tata-cara-shalat-witir-bacaan-doa-dan-niatnya/
4 comments

Saturday, June 20, 2015

Doa Lengkap Berbuka Puasa

Posted by ABDULLAH at 1:07 PM Labels: Barokah Do'a
Kita disunahkan membaca doa berbuka puasa. Tentu saja doa ini berlaku bagi mereka yang berbuka puasa. Lantaran isi doanya menyatakan bahwa yang berdoa itu memang berpuasa. Doa berbuka puasa ini memang dianjurkan mengingat hampir semua aktivitas digantungkan pada doa.

Demikian disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna’

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ. 


Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.

Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.

Doa ini ditutup dengan permohonan ampun. Penutup doa ini menjadi menarik karena kemungkinan banyak pelanggaran yang semestinya tidak dilakukan orang berpuasa. Pelanggaran-pelanggaran itu memang tidak membatalkan tetapi bisa saja merusak pahala puasa.

Kita bisa jadi hanya berpuasa secara formal, namun kehilangan semangat puasa. Contoh pelanggaran yang mungkin ialah kurang syukur, kurang sabar, atau merasa diri perlu dihormati karena puasanya, atau merasa diri lebih tinggi di hadapan Allah karena puasa. Wallahu A’lam. (Alhafiz K)
Sumber :http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,60178-lang,id-c,ubudiyah-t,Inilah+Doa+Lengkap+Berbuka+Puasa-.phpx
2 comments

Saturday, June 13, 2015

Jumlah Rakaat dan Do'a Shalat Tarawih

Posted by ABDULLAH at 9:28 AM Labels: Do'a dan Niat., sholat sunat
Sayyidah Aisyah r.a, menerangkan bahwa Rasulullah s.a.w, melaksanakan shalat malam termasuk di dalamnya shalat tarawih dengan sebelas rakaat; delapan rakaat tarawih atau tahajud dan tiga rakaat witir.
Riwayat aisyah r.a, yang kedua menyebutkan bahwa Nabi melaksanakan shalat malam tiga belas rakaat; delapan rakaat tarawih atau tahajjud dan lima rakaat witir.Dari kedua riwayat tersebut dapat diambil suatu pemahaman, bahwa jumlah rakaat shalat malam atau shalat tarawih tidak harus sebelas rakaat, bisa juga lebih misalnya tiga belas rakaat, seperti disebutkan dalam riwayat Aisyah r.a, yang kedua.
Dengan demikian yang dimaksud dari riwayat Aisyah r.a, yang menyebutkan bahwa Nabi s.a.w, tidak pernah shalat malam lebih dari sebelas rakaat, baik dalam bulan Ramadhan atau bulan-bulan lain, tidak berarti tidak boleh lebih ari sebelas rakaat.
Apabila dikompromikan dengan riwayat-riwayat lain seperti riwayat Ibnu Umar r.a, yang menyebutkan bahwa shalat malam itu dua rakaat � dua rakaat tanpa menyebutkan jumlahnya, hanya kalau khawatir masuk shubuh segera melaksanakan witir satu rakaat, menunjukkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih atau shalat malam tidak harus sebelas, tetapi boleh lebih dari jumlah tersebut. Apalghi kalau dipadukan dengan kenyataan yang dilakukan para sahabat Nabi dan para tabi'in, mereka mengerjakan shalat tarawih dengan 20 rakaat , tiga witir dan ada pula yang mengerjakan sampai 36 rakaat dan 40 rakaat.

Berkata Yazid bin Ruman: "Di zaman Umar bin Khattab, orang-orang melaksanakan shalat malam di bulan ramadhan (shalat tarawih) dengan 23 rakaat " (H.R. Imam Muslim). Ibnu Abbas melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan 20 rakaat dan witir, dengan tidak berjamaah. (H.R. Baihaqy).

Berkata Atho':"Aku jumpai mereka (para sahabat) mengerjakan shalat pada (malam-malam) Ramadhan 23 rakaat dan 3 witir". (H.R. Muhammad bin Nashir).

Berkata Daud bin Qais: "Aku jumpai orang-orang di zaman Abas bin Utsman bin Abdul Aziz (di Madinah), mereka shalat 36 rakaat dan mereka bershalat witir 3 rakaat ". (H.R. Muhammad bin Nashir).

Imam Malik menjelaskan: "Perkara shalat (tarawih) di antara kami (di Madinah) dengan 39 rakaat , dan di Makkah 23 rakaat tidak ada suatu kesulitanpun (tidak ada masalah) dalam hal itu". Al- Tirmidzi menjelakan: "sebanyak-banyak (rakaat) yang diriwayatkan, bahwa Imam Malik shalat 41 rakaat dengan witir". (Bidayatul Hidayah, Ibn Rusyd, hal.152. bandingkan dengan A. Hasan, Pengajaran Shalat, hal. 290-192).

Pada masa Umar Ibn Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thallib r.a, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat dan 3 rakaat untuk shalat witir. Para ulama Jumhur (mayoritas) juga menetapkan jumlah shalat tarawih seperti itu, demikian juga al-Tsauri, Ibn al-Mubarok dan al-Syafi'i. Imam Malik memetapkam bilangan shalat tarawih sebanyak 36 rakaat dan 3 rakaat untuk shalat witir. Ibnu Hubban menjelaskan, bahwa shalat tarawih pada mulanya adalah sebelas rakaat. Para ulama salaf mengerjakan shalat itu dengan memanjangkan bacaan, kemudian dirasakan berat, lalu mereka meringankan bacaannya dengan menambah rakaat menjadi 20 rakaat, tidak termasuk witir. Ada lagi yang lebih meringankan bacaannya sedangkan rakaatnya ditetapkan menjadi 36 rakaat, selain witir". (Hasby As-Shiddiqy, Pedoman Shalat, hal. 536-537).

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Malik dari Abdurrahman bin Abd Qadri:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ الْقَارِي اَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَبْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَيْلَةً فِى رَمَضَانَ اِلَى الْمَسْجِدِ فَاِذَا النَّاسُ اَوْزَاعَ مُتَفَرِّقُوْنَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ اِنِّي اَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ اَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى اُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً اُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّوْنَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرُ نِعْمَ الْبِدْعَةُ...

"Abdurrahman bin Abd al-Qadri menceritakan padaku, "aku keluar bersama Umar pada suatu malam di bulan RAmadhan, di masjid Beliau menjumpai banyak orang dalam beberapa kelompok; ada yang sedang melaksanakan shalat sendirian dan ada yang diikuti beberapa orang. Melihat hal itu Umar barkata: "aku berfikir lebih baik aku mengumpulkam mereka dengan satu orang Imam. Setelah itu Beliau memerintahkan Ubay bin Ka'ab r.a, supaya menjadi imam bagi mereka. Pada malam berikutnya aku keluar bersama Umar lagi dan ia melihat orang-orang melaksanakan shalat dengan cara berjama'ah dengan imam Ubay bin Ka'ab r.a, (memperhatikan kegiatan shalat itu), Umar berkata: "inilah sebaik-baik bid'ah". (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari:1817 dan Malik:231).

Memperhatikan uraian di atas menurut hemat penulis, shalat Tarawih bisa dilakukandengan jumlah rakaat sebagai berikut:1. Sebelas rakaat, delapan rakaat Tarawih dan tiga rakaat witir, atau sepuluh rakaat Tarawih dan satu raakaat Witir.2. Dua puluh rakaat Tarawih dengan tiga rakaat Witir.3. Dan tiga puluh enam Tarawih dan tiga rakaat witir.Dari ketiga jumlah di atas, kita boleh memilih satunya sesuai sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita masing-masing, tanpa memaksakan diri atau memberatkan

adapun do'a Shalat Tarawih

أَللَّهُمَّ اجْعَلْ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِلْفَرَئِضِ مُؤَدّيِنَ وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ وَبِالْهُدَى مُتَّسِكِيْنَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ وَفِى الْآ خِرَةِ رَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنِ وَلِلنَّعْمَاءِ الشَّاكِرِيْنَ وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ وَ فِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَمَةِ قَاعِدِيْنَ وَمِنْ حُوْرِعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِسِيْنَ وَاِلَى طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مَنِ النَّبِيِيْنَ وَالصِّدِّقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى هَذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلَأْشقِيَاِء الْمَرْدُوْدِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"Wahai Allah, jadikanlah kami orang-orang yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardhu, memelihara shalat, menegeluarkan zakat, mencari kebaikan di sisi-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjukMu, terhindar dari segala penyelewengan-penyelewengan, zuhud akan harta benda, mencintai amal untuk bekal di akhirat, tabah menerima ketetapanMu, mensyukuri segala nikmatMu, tabah dalam menghadapi cobaan,dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan dibawah panji-panji Nabi Muhammad s.a.w, dan sampai pada telaga yang sejuk, masuk dalam surge, selamat dari api neraka, dan duduk di atas permadani yang indah bersama para bidadari, berpakaian sutra, menikmati makanan surge, meminum susu dan madu yang murni dengan gelas, ceret dan sloki (yang diambil ) dari air yang mengalir bersama orang-orang yang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka dari golongan para Nabi, orang-orang jujur, para shuhada dan orang-orang yang shalih. Merekalah teman yang terbaik. Demikianlah karunia Allah s.w.t, dan cukuplah Allah yang mengetahui. Wahai Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan penuh berkah ini menjadi orang yang berbahagia dan diterima (amal ibadahnya). Dan janganlah Engkau jadikan kami sebagaian dari orang-orang yang sengsara dan ditolak (amal ibadahnya). Semoga Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada NAbi besar Muhammad s.a.w, beserta keluarga dan segenap sahabatnya. Segala puji milik Allah, Tuhan seru sekalian alam".
(Penulis: KH. Syaifullah Amin/Red: Ulil H.)

Sumber : http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,45700-lang,id-c,ubudiyah-t,Jumlah+Rakaat+dan+Do+a+Shalat+Tarawih-.phpx
2 comments

Tuesday, June 9, 2015

Ilmu Ruwatan Islami

Posted by ABDULLAH at 11:37 AM Labels: Barokah Do'a, Do'a dan Niat., Ruwatan

RITUAL RUWAT DIRI PRIBADI

A. SYARAT MENGGELAR RITUAL RUWATAN DIRI PRIBADI :
1. Ikhlas.
Melakukan dengan suka rela, percaya akan sebuah energi DOA dan Kuasa Tuhan YME.
2. Puasa.
Setiap peserta ruwat diharapkan berpuasa 1 hari (puasa weton). Atau melakukan puasa Dino dulur selama 3 hari, dimulai hari Selasa Kliwon. Puasanya seperti puasa ramadhan (makan buka-sahur boleh apa saja, yang penting baik dan halal). KHUSUS bagi yang sedang sakit diperbolehkan tidak melakukan puasa.
3. Beramal (donasi).
Menyediakan uang sedekah yang didonasikan kepada kaum fakir miskin atau orang yang membutuhkan. Nominal uang donasi bebas, sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan anda masing-masing. Donasi sedekah ini syarat WAJIB.
4. Syukuran (slametan)
Bila anda yang sanggup menyediakan syukuran berupa nasi, sayur, lauk pauk dan buah silahkan dibuat, minimal bisa dibagikan kepada 7 orang tetangga atau fakir miskin. Syukuran makanan ini TIDAK WAJIB. Hanya khusus bagi anda yang mampu dan ikhlas saja.
B. SARANA RUWATAN :
Setiap peserta bersedia menyediakan sarana RUWATAN sebagai berikut:
• Air 7 sumber. Diambil dari 7 mata air. Atau bila kesulitan boleh juga air Sumur tanah dari tetangga sekitar. Pisahkan per sumber air dalam wadah yang berbeda. Jangan dicampur.
• Bunga 7 macam. Jangan dicampur.
• Wewangian. Boleh minyak parfum nonAlkohol (minyak bibit) atau kemeyan atau hio.
• Kain Mori (putih polos) kira-kira 1 meter saja.
SARANA KHUSUS :
• Bagi anda yang merasa kesulitan dalam hal jodoh menyediakan sarana berupa sepasang burung merpati (jantan dan betina). Bisa dibeli di pasar atau orang yang punya (peternak).
• Bagi anda yang ingin meruwat rumah sendiri, sediakan tanah rumah 1 sendok makan, lalu dibungkus dalam kertas putih.
• Bagi anda yang merasa sering sakit-sakitan menyediakan air hujan yang ditampung langsung tetesan dari langit.
• Bagi anda yang merasa selama ini sulit menerima hidayah ilmu ghaib, susah belajar ilmu ghaib menyediakan sarana sebuah Kelapa Hijau Muda 1 butir.
TATACARA RUWAT DIRI PRIBADI
Langkah Pertama, PERSIAPAN :
1. Sediakan 7 ember (tempat air).
2. Isilah dengan air 7 sumber. Masing-masing ember diisi 1 sumber air. Jadi jangan dicampur.
3. Kemudian taburi bunga. Masing-masing ember ditaburi 1 jenis bunga.
4. Menghadap air bunga, dekatkan bibir anda dengan air bunga lalu ucapkan Asma: “Al-Hayyu” (Yang Maha Hidup) sebanyak 7 kali ulangan. Setelah selesai baca 7 kali kemudian pindah ke air bunga yang lain, lakukan hal yang sama. Demikian seterusnya sampai air bunga ketujuh.
5. Kemudian Jemur air bunga ini dibawah sinar matahari sekitar 3 jam. Air bunga ini nantinya akan digunakan untuk Mandi Ruwat.
Langkah Kedua, DOA RUWAT :
1. Sambil menunggu air bunga dijemur di sinar matahari, lakukan doa ruwat seperti berikut ini.
2. Bagi yang muslim bersihkan diri dengan berwudhu. Bagi yang nonmuslim membasuh anggota badan kepala, tangan dan kaki. Biasanya kotoran & debu sering menempel dibagian badan itu.
3. Duduk bersila, tenang dan khusuk. Semua sarana yang telah disediakan (tanah / kelapa hijau / air hujan / makanan syukuran / burung merpati) letakan di dekat anda. Bila doa ruwat dilakukan disebuah kamar, letakanlah semua sarana tersebut satu ruangan dengan anda. Sarana ditata yang rapi.
4. Pakailah wewangian minyak non-alkohol. Atau bakarlah kemeyan atau hio.
5. Mulai membaca doa ruwat sebagai berikut :
Awalilah dengan membaca kalam ilahi yang ada di kitab suci. Untuk muslim membaca surat Quran berikut ini. Bagi yang agama lain bisa menyesuaikan, yang penting membaca kitab suci.
• S. Al Fatihah 7 kali atau 70 kali.
• S. Al ikhlas 7 kali atau 70 kali
• S. Al Falaq 7 kali atau 70 kali
• S. An-Nas 7 kali atau 70 kali
• S. Surat Yasin 1 kali
Bila tidak bisa membaca Quran, boleh hanya dengan mendengarkan audio MP3. Silahkan didownload disini.
Kemudian dilanjutkan dengan membaca Doa Ruwat berikut: Boleh dibaca teks Arab, boleh juga teks terjemahannya. Muslim dan Nonmuslim sama saja.
Doa Ruwat Pelepas Segala Kesulitan
Maha suci Tuhan yang menghilangkan kesusahan orang yang berhutang.
Maha suci Tuhan yang menggembirakan orang-orang yang sedang menderita kesusahan.
Maha suci Tuhan yang menjadikan perbendaharaan antara KAF dan NUN.
Maha suci Tuhan yang apabila DIA menghendaki segala sesuatu, hanyalah berkata kepadanya “Jadilah” maka jadilah.
Wahai Tuhan yang menggembirakan (kami) hilangkanlah segala kesusahan, hilangkanlah segala kesusahan yang kami derita, dengan kelapangan yang segera.
Wahai Dzat yang Maha Pengasih.
Doa Ruwat Mengusir Malapetaka
Wahai Pengampun kesalahan. Wahai penolak berbagai bencana. Wahai puncak segala harapan. Wahai penganugerah segala karunia. Wahai pemberi segala hadiah. Wahai yang memberi rezeki kepada manusia. Wahai yang memenuhi keinginan. Wahai yang mendengarkan keluhan. Wahai yang membangkitkan manusia. Wahai yang membebaskan para tawanan.
<<>>
Doa Ruwat Penolak Kesialan
اَللّٰهُمَّ لَايُؤْتِى اْلخَيْرَ اِلَّااَنْتَ وَلَايَدْفَعُ السَّيِّئَاتِ اِلَّااَنْتَ ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّابِكَ
Ya Allah, tiada datang kebaikan kecuali dariMU dan tidak yang menolak keburukan kecuali Engkau. Dan tiada daya dan upaya kecuali juga dari-Mu.
Doa Ruwat Tolak Bala’
اَللّٰهُمَّ اِدْفَعْ عَنِّى اْلبَلَاءَ
Ya Allah, singkirkanlah dariku segala bencana. (3x)
6. Bacalah Doa ruwat diatas dengan khusuk, jangan tergesa-gesa. Resapi dan hayati sepenuh hati semata-mata mengharap ridho dan pertolongan ilahi.
7. Setelah selesai pembacaan, lalu guntinglah rambut anda beberapa helai. Bungkus potongan rambut dengan kertas putih.
8. Setelah pembacaan Doa Ruwat dan pemotongan rambut, lalu langkah berikutnya adalah mandi ruwat.
Langkah ketiga, MANDI RUWAT :
1. Sebelum melakukan mandi bacalah Doa-Mantra berikut ini : “Sun lelaku penyucen kanggo ragaku, jiwoku lan sukmoku kersaning Gusti Kang Murbeng Dumadi”. (Aku bersuci untuk ragaku, jiwaku dan sukmaku sesuai kehendak Tuhan Yang Maha Esa).
2. Bagi yang tidak bisa bahasa Jawa bacalah teks Indonesianya.
3. Cara mandi: Guyur badan 7 kali, masing-masing ember 1 kali. Guyur pelan-pelan seperti jatuhnya air pancuran.
4. Setelah selesai mandi kemudian anda pakai pakaian yang bersih (disarankan memakai pakaian warna polos, diutamakan putih). Sebab kombinasi warna bisa memberikan efek gelombang energi metafisika yang berbeda-beda terhadap pemakainya.
• INGAT! Setelah mandi, bunga yang terjatuh / tercecer dilantai diambil kembali, kumpulkan dalam wadah. Begitupula dengan sisa bunga dalam air ember. Nantinya bunga ini akan di larung (di buang / hanyutkan) di sungai. Hal ini didasarkan pada “sengkala” (nasib buruk, dosa, sifat buruk dan nafsu angkara murka) harus harus di buang jauh dari dalam diri manusia. Larung dimaknakan di buang jauh. Sedangkan sungai (muaranya menuju lautan bebas) sebagai simbol dunia luas dan tak terbatas
• Jangan sampai ada bunga yang dibuang di closed kamar mandi atau saluran septitank atau tempat sampah, efeknya tidak baik untuk keberuntungan rumah dan penghuninya.
Langkah keempat, MELARUNG SENGKOLO SECARA SIMBOLIK
1. Yang akan dilarung adalah sisa-sisa bunga 7 rupa (setelah dipakai mandi ruwat) dan potongan rambut. Bungkus jadi satu dengan kain mori yang telah disediakan.
2. Saat akan melarung di sungai bacalah niat dan doa berikut :
“Ingsun ora buang Mori lan isine, ananing buang apa kang ndadeake apesing awakku” (Aku tidak membuang mori beserta isinya, tetapi aku membuang apa yang menjadikan kesialan pada diriku).
“Mumuring Sengkolo kekarepaning dzat atiku” (Larutnya Sengkolo karena kehendak sejatinya hatiku).
3. Bagi anda yang menyediakan syarat khusus:
– Sepasang burung merpati
Setelah melarung bungkusan Mori diatas, kemudian dilanjutkan dengan melepas sepasang burung merpati ke alam bebas. Saat melepaskannya bacalah Doa Mantra: “Mumuring Sengkolo kekarepaning dzat atiku” (Larutnya Sengkolo karena kehendak sejatinya hatiku)
Sepasang merpati adalah simbol perjodohan dan kasih sayang. Dengan memberikan kebebasan & kebahagian hidup kepada sesama makhluk Tuhan, harapannya anda pun kelak akan mendapatkan kebahagiaan yang sama.
– Sarana yang berupa Tanah, dikembalikan ke tempat asalnya (dipendam). Baca doa-mantra seperti diatas. Semoga tempat tersebut kembali berkah dan menguntungkan.
– Sarana Air kelapa Hijau diminum.
Air kelapa hijau diyakini memiliki tuah kekuatan spiritual, maka banyak digunakan sebagai sarana pengisian ilmu ghaib. Tetapi dari pengalaman saya tidak baik dijadikan sarana bagi mereka yang menginginkan keturunan / anak (momongan).
– Sarana Air hujan diminumkan kepada orang yang sakit.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jibril mengajariku obat yang tidak memperlukan obat yang lain.” Beliau ditanya: “Ya Rasulullah saw apa obat itu?” Beliau menjawab: “Hendaklah air hujan diambil sebelum jatuh ke tanah kemudian diletakan di bejana yang bersih dan dibacakan surat Al Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas sebanyak 70 kali. Lalu hendaklah airnya itu diminum segelas diwaktu pagi dan sore. Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, sungguh Allah akan menghilangkan penyakit itu dari badan orang yang meminumnya.”
– Sarana uang.
Uang yang diniatkan untuk infak didonasikan / disumbangkan kepada fakir miskin yang membutuhkan. Semoga rejeki anda kelak semakin lancar dan hidup berkecukupan.
Langkah Terakhir, Menjalankan PUASA
• Setelah selesai acara ruwat diatas, terakhir anda kemudian menyatakan niat berpuasa. Lafal niat puasa bebas, yang penting ikhlas berpuasa karena Tuhan YME.
• Puasa dimulai saat Maghrib (terbenam matahari). Berakhir saat maghrib hari berikutnya. Puasa boleh seperti Ramadhan, boleh juga Puasa Mutih.
• Bagi yang melaksanakan Ritual Ruwatan ini menjelang Weton maka laksanakan puasa cukup 1 hari (jatuh weton).
• Bagi yang menjalankan Ritual Ruwatan di hari Senin menjelang Selasa Kliwon, maka melaksanakan puasa Dino Dulur selama 3 hari, dimulai Selasa Kliwon.
Yang dilakukan dalam masa puasa dan yang menjadi hikmah puasa ini adalah sebagai berikut:
1. Cegah makan : Puasa di siang hari, boleh makan di malam hari tetapi ala kadarnya (kecuali yang telah bertekad Puasa Mutih).
2. Cegah tidur artinya tidurlah selepas tengah malam dan bangunlah sebelum matahari terbit. Dan siang hari tidak boleh tidur.
3. Tapa Mbisu (mesu budi anyipta rahayuning badan) artinya mulai bangun pagi saat terbit matahari menciptakan keseimbangan badan dengan tolong menolong kepada orang lain.
4. Wahdat, artinya mengurangi dan mengendalikan nafsu seks.
5. Sabar dalam menjalani kehidupan.
Sedangkan amalan doa-mantra / wirid yang biasa kami lakukan saat berpuasa selepas Ruwat adalah mengamalkan DOA NUR dan Aji Kalacakra.
Demikian tatacara Ritual Ruwatan. Pahami dengan baik dan laksanakan dengan penuh keyakinan dan penghayatan. Ingatlah, bukan berarti dengan sekali melakukan ritual ruwatan kita akan terbebas dari sengkala selamanya, tidak demikian. Sengkala dan kesialan akan bisa datang lagi kapan saja, maka setelah melakukan ritual ruwatan, jalankanlah 5 kebaikan seperti telah dijelaskan diawal. Segala kebaikan kelak akan membuahkan kebaikan juga. Semoga bermanfaat.
Check : https://salsabilafirdaus99.wordpress.com/ilmu-ruwatan-islami/
3 comments

Do'a Waktu Masuk Bulan Rojab

Posted by ABDULLAH at 10:31 AM Labels: Do'a dan Niat
Didalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw apabila memasuki bulan rajab bersabda,:

”Allahumma Barik Lana Fii Rajab wa Sya’ban wa Ballighnaa Ramadhan—Wahai Allah berkahilah kami di bulan rajab dan sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan ramadhan.” 

Didalam sebuah riwayat,”Wa Barik Lana Ramadhan.” (Dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad didalam “Zawaidul Musnad” (236); al Bazzar didalam “Musnad”-nya , sebagaimana di dalam “Kasyfil Astar” (616), Ibnus Sunni didalam “Amalul Yaum wal Lailah” (658), Thabrani didalam “al Ausath” (3939), didalam “ad Du’a” (911), Abu Nu’aim didalam “al Hulyah” (6/269), al Baihaqi didalam “asy Syu’ab” (3534), didalam kitab “Fadhailul Auqat” (14), al Khatib al Baghdadi didalam “al Muwaddhih” (2/473), Ibnu Asakir didalam “Tarikh”-nya (40/57) dari jalan Zaidah bin Abir Roqod dari Ziyad an Numairiy dari Anas.
3 comments
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

counter

free counters
Free counters

Feedjit

wibiya widget

[cara buat buku tamu] | [tutup]

Labels

  • Asmaul Husna (11)
  • Azimat (1)
  • Barokah Do'a (60)
  • Bismillah (4)
  • Do'a Bahasa Jawa (4)
  • Do'a dan Niat (37)
  • Do'a dan Niat. (6)
  • Fadhilah Surat Al-Qodr (2)
  • fadilah ayat alqur'an (30)
  • fadilah sholawat (11)
  • Ijazah (6)
  • Makna dan Arti (4)
  • Ruwatan (1)
  • Sholat (1)
  • sholat sunat (5)
  • sujud (1)
  • Wirid (9)

Blog Archive

  • ►  2025 (15)
    • ►  June (1)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2024 (49)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (6)
  • ►  2023 (5)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  March (2)
  • ▼  2015 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ▼  June (5)
      • Panduan Tata Cara Shalat Witir, Bacaan Doa Dan Nia...
      • Doa Lengkap Berbuka Puasa
      • Jumlah Rakaat dan Do'a Shalat Tarawih
      • Ilmu Ruwatan Islami
      • Do'a Waktu Masuk Bulan Rojab
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2014 (8)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  May (1)
  • ►  2013 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (19)
    • ►  December (1)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (6)
  • ►  2011 (10)
    • ►  December (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2010 (13)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)

Followers

Powered by Blogger.

About Me

My photo
ABDULLAH
View my complete profile

QR Infak & Sodaqoh

QR Infak & Sodaqoh
Bagi yang ingin berinfak silahkan scan kode QR Dana diatas ini,semoga menjadi amal ibadah anda terimakasih semoga berkah
Sodaqoh Itu Menolak Balak

shinystat

FREE EBOOK
 

First Column of Stuff

  • Here is some stuff.
  • And some more stuff
  • Still more stuff

Second Column of Stuff

  • Here is some stuff.
  • And some more stuff
  • Still more stuff

Third Column of Stuff

  • Here is some stuff.
  • And some more stuff
  • Still more stuff

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com